Dalih Bukan karena Marc Marquez Diterima, Komentar Bagnaia Sendiri Bukti Dirinya Sudah Kalah Musim Ini

https://cybernet12.web.id/ – Ducati tetap bersikeras bahwa buruknya performa pembalapnya yakni Francesco Bagnaia bukan karena kehadiran Marc Marquez.

Penampilan antara Bagnaia dan Marquez bisa dibilang bak bumi dan langit pada MotoGP 2025.

Baca Juga

2 minggu  lalu

Peluang Menipis Jadi Rekan Setim Nathan Tjoe-A-On, Luka Modric Ogah Gabung Liganya Maarten Paes?

21 daza08313@gmail.com

Bagnaia yang selalu menggunakan motor Ducati sejak berkiprah di kelas utama sejak tahun 2019 lalu justru terseok-seok musim ini.

Dia sudah mempersembahkan dua gelar juara untuk Ducati.

Namun, Bagnaia masih belum mampu menunjukkan ritme yang bagus di atas motornya.

Baca Juga

3 minggu  lalu

Segini Harga Honda HR-V Bekas Keluaran Tahun 2022

23 daza08313@gmail.com

Sebaliknya, Marc Marquez langsung berhasil melesat saat pertama kalinya membalap untuk tim Ducati pabrikan.

Marquez mencatatkan rekor demi rekor baru dalam setiap penampilannya di awal musim ini dengan putaran waktu terbaik.

Dia berhasil menyapu bersih enam kemenangan Sprint dan juga meraih tiga kemenangan dalam balapan panjang.

Marc Marquez juga sementara memimpin papan klasemen dengan torehan 171 poin, sementara Bagnaia tertahan di posisi ketiga dengan 120 poin.

Kesenjangan antara dua pembalap Ducati Lenovo yang membuat anggapan banyak orang bahwa kehadiran Marquez sangat mempengaruhi Bagnaia.

Manajer Olahraga Ducati Corse, Davide Tardozzi, bahkan sampai membuat alasan bahwa Bagnaia tidak menderita secara mental karena Marquez.

“Ia (Bagnaia) tidak menderita secara mental karena kehadirannya (Marquez),” kata Tardozzi beberapa waktu lalu.

“Pecco jarang menyebutkannya, mereka berjabat tangan dan mengobrol, ini adalah detail yang menunjukkan bahwa mereka akur,” ujarnya meyakinkan.

Dalih tersebut bisa saja diterima bahwa Bagnaia tidak merasa terganggu karena Marquez.

Namun, komentar-komentar dari Bagnaia sendiri yang justru menunjukkan bahwa dirinya sudah kalah secara mental dalam pertarungan musim ini.

“Secara mental, Pecco sudah kehilangan kejuaraan ini karena komentar-komentar yang ia lontarkan,” kata Lewis Duncan, jurnalis MotoGP Crash.net.

“Ia tak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan dari motornya, ia tertinggal 51 poin.”

“Ia terus mengatakan bahwa Marquez bisa mengendarai motor dengan cepat, sementara ia tidak bisa.”

“Ketika Anda mengakui bahwa Anda tidak bisa mengatasi masalah motor dengan cara yang sama seperti rekan setim Anda, maka Anda mengibarkan bendera putih,” ujarnya.

Adapun Bagnaia mengakui bahwa perasaan dirinya dengan motor masih sangat buruk apalagi setelah gagal meraup poin dari MotoGP Prancis 2025.

“Saat ini perasaan saya benar-benar buruk dengan motor. Saya tidak bisa merasakan apa pun, saya tidak mendapatkan apa pun dari motor,” kata Bagnaia dilansir BolaSport.com dari Motosan.

“Saya mencoba menjelaskan kepada tim bahwa saya dapat mencatatkan rekor lintasan atau putaran empat detik lebih lambat dan umpan balik yang saya dapatkan dari motor selalu sama.”

“Ini adalah batasan yang sangat besar bagi pebalap seperti saya, yang sangat perlu merasakan motor,” ujarnya.

Bagnaia kemudian membahas performa imresif rekan setimnya itu.

“Marc mengendarai GP23 (Gresini Racing/MotoGP 2024), motor yang punya keterbatasan.”

“Namun, ia tidak mengendarai GP24, motor yang saya yakini di depan.”

“Marc belum pernah mengendarai GP24 dan akibatnya, beralih dari 23 ke 25 merupakan sebuah peningkatan,” ujarnya.

Bagnaia masih mencari solusi terkait penampilan dan berharap timnya bisa menjelaskan kepadanya.

“Tim saya perlu menjelaskan kepada saya mengapa saya kehilangan perasaan ; mereka perlu memberi saya lebih banyak.”

“Mereka mencoba segala yang mereka bisa untuk membantu saya. Setelah enam akhir pekan, meningkatkannya hanya bisa dilakukan dengan mudah.”

“​​Namun, kami perlu menemukan sesuatu sesegera mungkin, dan dalam situasi saat ini, sulit untuk menemukan apa pun,” ujar Bagnaia.